Tuesday 23 October 2012

Ambil Madunya, Tapi Jangan Hancurkan Sarangnya!

      Di manapun kelembutan itu berada, ia akan menghiasi tempat itu.

      Demikian halnya bila ia dicabut dari suatu tempat, ia akan mengotorinya.

         Kelembutan tutur kata, senyuman tulus di bibir, dan sapaan-sapaan hangat
yang terpuji saat bersua merupakan hiasan-hiasan yang selalu dikenakan
oleh orang-orang mulia.

Semua itu merupakan sifat seorang mukmin yang akan menjadikannya
seperti seekor lebah; makan dari makanan yang baik dan menghasilkan
madu yang baik. Dan bila hinggap pada setangkai bunga, ia tidak pernah
merusaknya. Semua itu terjadi karena Allah menganugerahkan pada
kelembutan sesuatu yang tidak Dia berikan kepada kekerasan.

Di antara manusia terdapat orang-orang "istimewa" yang membuat
banyak kepala tunduk hormat menyambut kedatangannya, banyak massa
berjubel ingin melihat mukanya, banyak hati bersimpati padanya dan banyak
jiwa memujanya. Dan mereka itu tak lain adalah orang-orang yang banyak
dicintai dan dibicarakan manusia dikarenakan kedermawanan dan
kelobaannya, kejujurannya dalam berjual beli, dan keramahan dan sopan
santunnya dalam bergaul.

Mencari banyak teman merupakan tuntunan dalam hidup yang selalu
dicontohkan oleh orang-orang terhormat dikarenakan akhlak dan
perilakunya yang terpuji. Mereka itulah orang-orang yang selalu berada di
tengah-tengah kerumunan manusia dengan senyum yang merekah,
keramahan yang menentramkan dan sopan santun yang menyejukkan. Dan
karena itu, mereka selalu ditanyakan dan didoakan ketika tak terlihat.

Orang-orang yang bahagia memiliki tuntunan akhlak yang secara garis
besar tercakup dalam slogan:
{Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang
yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman
yang sangat setia.}
(QS. Fushshilat: 34)

Begitulah, mereka dapat memupuskan rasa dengki dengan emosi yang
terkendali, kesabaran yang menyejukkan, dan kemudahan memaafkan yang
menentramkan. Mereka adalah orang-orang yang mudab melupakan
kejahatan dan mengingat kebaikan orang lain. Karena itu, tatkala katakata
kotor dan keji terlontar untuk mereka, telinga mereka tidak pernah
memerah dibuatnya. Bahkan mereka memandang kata-kata itu sebagai
angin lalu yang tak akan pernah kembali.

Mereka itulah orang-orang yang selalu berada dalam kedamaian, orang-
orang yang berada di sekitar mereka merasa aman, dan kaum muslimin
yang bersama mereka pun merasa tenteram.
"Orang muslim adalah orang yang jika orang muslim lainnya tidak merasa
terganggu oleh lisan dan tangannya. Sedangkan orang mukmin adalah orang yang
membuat orang lain merasa aman terhadap darah dan hartanya." (Al-Hadits),
"Sesungguhnya Allah memerintahkanku untuk menyambung tali silaturahmi
pada orang yang memutuskan silaturahmi denganku. Aku diperintahkan untuk
mengampuni orang yang berlaku zcdim terhadapku dan memberi kepada orang
yang tidak pemah memberi kepadaku." (Al-Hadits)
{Dan, orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan).}
(QS. Ali 'Imran: 134)

Sampaikan kabar gembira kepada mereka bahwa balasan Allah atas
keteduhan, ketentraman, dan kedamaian mereka adalah akan disegerakan.
Sampaikan pula sebuah kabar gembira kepada mereka bahwa mereka
juga akan mendapatkan balasan besar di akhirat berupa surga-surga dan
sungai-sungai yang indah di sisi Rabb mereka kelak. Yakni,
{Di tempat yang disenangi di sisi Rabb Yang Berkuasa.}
(QS. Al-Qamar: 55)

No comments:

Post a Comment